SIFAT CAHAYA DAN PROSES PEMBENTUKAN BAYANGAN
A. Sifat Cahaya dan Proses Pembentukan Bayangan
1. Sifat-Sifat Cahaya
Kamu perlu mengetahui dan memahami sifat-sifat cahaya agar dapat mengenali cahaya. Cahaya memiliki beberapa sifat, yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan merupakan gelombang elektromagnetik.
a. Cahaya Merambat Lurus
Pernahkah kamu menyalakan lilin atau lampu di tempat gelap? Jika lilin atau lampu dinyalakan akan dihasilkan cahaya yang dapat menerangi tempat yang gelap. Tahukah kamu bagaimanakah arah rambatan cahaya tersebut? Agar mengetahuinya lakukan kegiatan berikut!
Aktivitas 11.1 Perambatan Cahaya Ayo, Kita Lakukan
Apa yang kamu perlukan? 1. Lampu atau lilin
2. Kertas 3. Gunting
Apa yang harus kamu lakukan?
1. Lakukan percobaan ini di tempat gelap atau remang-remang. 2. Lubangi kertas pada bagian tengahnya!
3. Susunlah set percobaan seperti pada Gambar 11.2. Mintalah bantuan temanmu untuk memegang kertas!
4. Nyalakan lampu/lilin. Amati nyala lilin tersebut dengan posisi lubang pada kedua kertas dalam satu garis lurus dengan mata seperti pada Gambar 11.2!
5. Apa yang terjadi jika kedua lubang pada kertas tersebut dan mata tidak berada dalam satu garis lurus?
Pengamat Kertas
Lilin
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 11.2 Set Percobaan Perambatan Cahaya Apa yang dapat kamu simpulkan?
Berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?
b. Cahaya dapat Dipantulkan
Apakah kamu dapat membedakan benda-benda berdasarkan warnanya? Apa yang menyebabkan demikian? Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu permukaan bidang. Pemantulan yang terjadi dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, dan batang kayu. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti cermin datar. Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut datang cahaya Hal tersebut adalah sesuai dengan hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius. Snellius menambahkan konsep garis normal yang merupakan garis khayal yang tegak lurus dengan bidang pantul. Garis normal berguna untuk mempermudah kamu menggambarkan pembentukan bayangan oleh cahaya. Snellius mengemukakan bahwa:
(1) Sinar datang garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
(2) Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul ( i = r). i
r
. Cahaya dapat Dibiaskan
Bagaimana cahaya dapat dibiaskan? Untuk mengetahuinya ayo lakukan aktivitas berikut.
Aktivitas 11.2 Mengapa Sendok Terlihat Bengkok? Ayo, Kita Lakukan
Apa yang kamu perlukan? 1. Sendok
Apa yang harus kamu lakukan? 1. Isi gelas dengan air hingga terisi 34 gelas!
2. Masukkan sendok ke dalam air
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?
Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua medium yang memiliki kerapatan optik yang berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat dari udara memasuki air atau medium yang lebih rapat. Semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat melalui dua medium yang berbeda, akan semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi. Namun, pembiasan tidak akan terjadi saat cahaya masuk dengan posisi tegak lurus bidang batas kedua medium.
Kaca Udara
Sinar datang Garis normal
1 2 v2 v1 A B Sinar bias (a) (b)
d. Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik
Bayangkan saat ini kamu sedang berdiri di tepi pantai. Pada saat itu kamu melihat ombak yang sangat besar sedang melaju menuju ke arah kamu. Deburan ombak tersebut hanya memindahkan sejumlah energi dengan memindahkan mediumnya (air laut) karena angin. Hal ini dibuktikan dengan terdengarnya suara ombak (energi gerak menjadi bunyi). Berbeda dengan gelombang laut, cahaya dapat mentransfer
medium. Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan medan listrik secara periodik, sehingga merupakan gelombang elektromagnet.
Salah satu fenomena yang dapat membuktikan bahwa cahaya itu mampu mentransfer energi adalah saat lilin yang dinyalakan di sebuah ruang yang gelap dan kemudian lilin tersebut dapat menerangi ruangan. Contoh lainnya adalah matahari yang memancarkan gelombang cahayanya melalui ruang angkasa (tanpa medium). Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah sampai ke bumi meskipun melalui ruang hampa udara. Hal ini berarti gelombang cahaya dapat merambat pada ruang kosong (hampa udara) tanpa adanya materi. Berdasarkan frekuensinya, gelombang elektromagnetik ada bermacam-macam.
erikut kla iika i el m an elektr ma netik an dikenal dengan
spektrum elektromagnetik
.https://123dok.com/article/sifat-sifat-cahaya-sifat-cahaya-proses-pembentukan-bayangan.zgg56vvz
Komentar
Posting Komentar